Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz29cfUV3d1

Sabtu, 09 Agustus 2014

This Is Me

Tak banyak yang dapat saya ceritakan dari diri saya, tapi banyak pengalaman yang saya alami dan mungkin akan berguna untuk orang lain yang membacanya. Saya anak pertama adik saya hanya satu yaitu laki laki dulu ibu saya sempat hamil namun keguguran sudah 2x ibu saya hamil namun keguguran dan akhirnya dokter pun menyarankan untuk segera di kiret (maaf tdk tau tuisannya,hehe...). saat itu hanya sedih yang saya rasakan namun allah berkehendak lain seingga akhirnya saya hanya memiliki satu adik.

Saya hanya wanita biasa dan manusia biasa yang mempunyai segudang impian untuk mecapai kesuksesan dan bisa membahagiakan orang tua. salah satu impian terbesar dalam hidup saya adalah bisa memberangkatkan kedua orang tua pergi ke tanah suci dan memberikan rumah yang jauh lebih baik bukan berarti rumah saya yang sekarang tidak layak dan bukannya saya tidak bersyukur, namun saya ingin sekali bisa memberikan rumah yang indah, nyaman, bersih dan besar kepada kedua orang tua dan bisa membuatkan mereka kontrakan yang banyak untuk hari tuanya (maklum orang betawi rajanya kontrakan.hehee....).

Hidup saya memang simple, sesuai dengan jati diri saya. sya sebenarnya tidak terlalu menyukai hal - hal yang terlihat glamour. saya seorang muslim sebagai seorang muslim saya berusaha untuk menjadi seorang amba yang taat terhadap perintah yang diajarkan oleh agama saya dan menjauihi segala larangannya. dahulu saya tidak berhijab alhamdulillah sampai saat ini saya sudah berhijab. disinilah hal unik yang ingin saya bagikan kepada pembaca mengenai perjalanan spiritual saya dalam menggunkan hijab.

Kelas 2 SMA tepatnya saya memutuskan untuk menggunakan hijab. gak mudah memang awalnya namun lama kelamaan saya merasa nyaman dengan menggunkan jilbab. sebelum menggunakan jilbab banyak sekali godaan yang datang menghampiri saya dari mulai saya kemalingan hp di sekolah yang tak lain tak bukan pelakunya adalah teman sendiri, hampir kecopetan di angkot, hampir menjadi korban seksual orang - orang tak bertanggung jawab di angkot dan lain sebagainya..dari situlah saya mulai berfikir kenapa saya merasakan semua itu?kenapa hal itu tidak terjadi kepada orang lain?semua pertanyaan itu muncul di kepala saya selama berhari hari.

Puncaknya saya memutuskan untuk berhijab adalah ketika hari jumat saya sepulang sekolah dimana setiap hari jumat di sekolah saya diwajibkan untuk menggunakan jilbab bagi yang muslim, pada hari itu kebetulan saya pulang larut malam dikarenakan ada jam tambahan. saat saya pulang sekolah di angkot tersebut sepi sekali mungkin karena sudah malam juga kali ya makanya sepi dan jarang ada penumpangnya, di angkot yang sepi itulah saya merasa lebih nyaman ketika menggunakan jilbab dibandingkan sebelumnya yang saya tidak menggunkan jilbab. pada waktu saya tidak menggunakan jilbab saya merasa risih dan kawatir jika berada di dalam angkot sendirian namun disaat saya menggunkan jilbab rasa takut dan khawatir itu hilang dan berubah menjadi sebuah kenyamanan tersendiri untuk saya. pada saat sendirian di angkot tak berapa lama ada penumpang pria yang naik awalnya saya takut terjadi hal - hal yang tidak di inginkan seperti sebelumnya namun ternyata saya salah justru pria - pria tersebut duduk sangat jauh dari saya dan mereka tidak menggoda saya namun mereka mengucapkan "assalamualaikum dek". sontak saya pun kaget dan ter heran heran atas ucapan pria itu.ternyata ibu saya benar jika wanita menggunakan jilbab orang lain akan santun terhadap kita dan berfikir dua kali untuk jahat terhadap kita.Subhanallah...

Keterkejutan saya atas keajaiban jilbab itu sendiri tidak hanya sampai disitu, hal tersebut berlanjut hingga hari - hari berikutnya. setela menggunakan jilbab saya merasa ada kenyamanan tersendiri dalam diri saya dan saya merasa malu sendiri jika saya melakukan hal -hal yang dilarang oleh agama karena saya menggunakan hijab. dan hal tersebut membuat saya menjadi lebih dekat kepada ALLAH dan berusaha taat kepadanya. alhasil saya memutuskan untuk segera menggunakan hijab hingga sampai detik ini dan hingga sampai ajal menjemput saya nanti. saya ingin terus menggunakan jilbab ini dan menjaga kesuciannya agar saya bisa selalu menjadi hamba yang taat dan berpegang teguh atas apa yang saya pilih.

Kelas 3 SMA tepatnya di saat saat sudah menuju kelulusan saya masuk rumah sakit dikarenakan terkena usus buntu. disitulah awal kesabaran dan ketaatan saya di uji oleh allah setelah saya menggunakan jilbab. awalnya saya sempat marah kenapa setelah saya pakai jilbab saya mala merasakan semua penderitaan ini? namun ada seseorang yang menguatkan hati saya dan memberikan saya petunjuk agar saya tidak boleh berfikiran buruk kepada ALLAH dan sesungguhnya apa yang saya alami adalah ujian dari allah agar saya bisa mencapai tingkat yang lebih baik lagi. disitulah saya mulai sadar bahwa sebenarnya allah justru sayang kepada saya sehingga ia masih mau mmberikan pelajaran kepada saya melauli ujian ujian yang beliau berikan.

Setelah saya berhasil melewati semua ujian saya dari penyakit itu saya merasa ada hikmah yang allah kasih kepada saya yang tak pernah saya fikirkan sebelumnya. allah itu memang adil dan maha penyayag bagi umatnya yang taat dan sabar. dari situlah saya jadi merasa yakin untuk terus menggunakan jilbab.walau saat ini semua cobaan hidup dan ujian itu masih tetap ada di dalam hidup saya namun saya yakin allah punya rencana yang indah di balik itu semua.

My Opinion

Jilboobs sebuah istilah yang akhir akhir ini menjadi sebuah perbincangan hangat di sosial media.Istilah ini dipergunakan oleh sebagian orang untuk menyebut seorang wanita berjilbab namun pakaian dan tata cara berjilbab mereka masih menunjukan aurat.Entah dari mana sebutan ini berasal, saya sebagai seorang wanita muslim dan kebetulan saya juga menggunakan hijab merasa kurang nyaman dengan sebutan itu. Maaf sebelumnya, disini saya tidak bermaksud untuk merugikan atau pun menghina siapapun baik orang, lembaga atau kelompok - kelompok tertentu. 

Disini saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya mengenai fenomena "Jilboobs".saya sebagai seorang wanita muslim merasa resah dan kurang nyaman atas sebutan tersebut bagi kaum wanita yang menggunakan jilbab. mungkin wanita - wanita yang disebut Jilboobs tersebut baru memulai menggunakan hijab dan mereka baru melakukan adaptasi dari diri mereka yang dahulu menjadi diri mereka yang lebih baik dengan menggunakan jilbab namun cara mereka masih belum benar dalam menggunakan hijab sehingga masih memperlihatkan auratnya.

Menurut saya kurang pantas jika seseorang langsung men-judge orang lain seperti itu tanpa mereka ketahui yang lebih dalam dari diri orang tersebut. karena setiap manusia yang melakukan sesuatu yang mungkin orang lain menganggapnya salah namun dibalik itu semua orang tersebut pasti memiliki sesuatu di dalamnya yang tidak banyak orang ketahui sehingga terkadang orang lain jadi salah menilai diri mereka.

Dalam hal ini tidak ada yang perlu disalahkan atau saling menyalahkan satu sama lain namun, alangkah baiknya kita sebagai manusia yang beradab dan beragama jika melihat sesuatu yang kurang baik terhadap orang lain untuk segera menegurnya dengan kata - kata dan sikap yang ramah dan lembut tanpa harus memberikan mereka julukan - julukan seperti itu atau yang lainnya.wanita - wanita yang disebut Jilboobs tersebut sebenarnya mereka mempunyai niat yang baik dengan menggunakan hijab untuk menjalankan perintah agama dan menutup auratnya, namun mereka masih dalam tahap pembelajaran untuk menuju syurganya ALLAH. untuk itulah kita tidak boleh langsung memberikan sebutan tersebut kepada orang lain yang belum kita kenal.Jauh sebelum sebutan Jilboobs itu muncul memang sudah banyak wanita yang menggunakan jilbab namun masih memperlihatkan aurat merek atau masih belum syar'i dalam menggunakannya.

Saya sendiri pun pernah mengalaminya. di awal saya memutuskan untuk menggunakan hijab saya pun dulu masih sempat bingung dan tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan jilbab yang baik dan sesuai dengan syariat islam, alhasil dulu pakaian saya pun masih terlihat ketat dan masih memperlihatkan aurat saya. namun seiring berjalannya waktu saya mulai secara perlahan lahan mencoba menggunakan jilbab yang baik dan benar sesuai dengan syariat islam.awalnya memang sulit namun lama kelamaan saya merasa ada kenyamanan tersendiri jika saya menggunakan hijab dengan syar'i dari situlah saya mulai membiasakan diri untuk selalu tampil berhijab secara syar'i namun tetap modis dilihat.

Hingga saat ini saya selalu berusaha menjaga agar aurat saya tidak terlihat jika saya menggunakan hijab dan saat ini jika ingin mengenakan pakaian saya memilih untuk pakaian yang terlihat agak longgar namun tetap nyaman dan sopan jika dipakai.untuk itulah saya merasa kurang setuju dengan istilah Jilboobs yang digunakan oleh orang - orang untuk menyebut wanita yang berjilbab namun pakaian mereka masih ketat. saya merasa tidak setuju bukan karena saya membela atau apapun saya hanya ingin mengutarakan apa yang menjadi pendapat saya bahwa sebenarnya wanita - wanita tersebut tidaklah salah, yang salah hanyalah sikap dan cara mereka memahami apa itu hijab yang sebenarnya. anggaplah kesalahan mereka sebagai proses pembelajaran diri untuk diri mereka dan juga untuk kita untuk menuju sesuatu yang lebih baik.

So, tak ada wanita yang tidak sempurna, tidak ada wanita yang tidak cantik jika mengggunakan jilbab dan tak ada wanita yang tidak salah di dunia ini..semua itu adalah proses pebelajarn dari diri masing - masing dan hanya ketaqwaan mereka terhadap tuhannya lah yang dapat membedakan proses pembelajaran diri mereka sendiri. jangan pernah ragu untuk menjalankan perintah ALLAH dengan menggunakan hijab hanya karena timbul sebutan - sebutan yang kurang pantas. karena sesungguhnya yang dapat menilai diri kita dan orang lain hanyalah ALLAH.